Assalamualaikum.... Adik-adik ku tersayang... Harun Yahya kini hadir dengan tema Harun Yahya Kids, semoga bermanfaat dan menambah kecintaan kita kepada Allah SWT..selamat menikmati dan salam hangat dari kami.. .
RSS

Friday, March 26, 2010

KISAH SAHABAT KECIL KITA SI SEMUT

Tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."
(QS. Al-Baqarah, 2:32)

Umar: Aku pertama kali bertemu dengannya ketika aku melihat kepalanya yang mungil muncul dari dalam tanah. Kepalanya menarik perhatianku, sebab ukurannya sedikit lebih besar daripada tubuhnya. Aku heran mengapa kepalanya sebesar itu dan mulai mengamati temanku yang mungil ini. Kepala besar pada tubuhnya yang mungil membantu dalam tugasnya sebagai penjaga di pintu masuk sarangnya. Apakah kalian ingin tahu 'bagaimana' caranya? Ia melakukannya dengan memeriksa apakah semut-semut yang memasuki sarangnya termasuk anggota keluarganya atau bukan, dan tidak mengizinkannya masuk jika bukan termasuk keluarganya.

Segera setelah melihatnya, aku menemuinya dan bertanya apa yang sedang terjadi di dalam sarang. Temanku yang mungil mengerti rasa ingin tahuku, dan mulai bercerita kepadaku. Yang paling membuatku penasaran adalah bagaimana semut-semut berkepala besar mengenali teman-teman serumah mereka dan membiarkannya masuk ke sarang.

Semut :Umar, pertama-tama aku hendak mengatakan kepadamu bahwa kami menyebut keluarga kami sebagai 'koloni'. Dengan kata lain, kami hidup dalam masyarakat yang disebut koloni. Seekor semut dapat dengan mudah mengatakan apakah seekor semut lain termasuk anggota koloninya atau bukan. Ia melakukannya dengan cara menyentuh tubuh semut lain tersebut dengan antenanya (batang kecil tipis yang menjulur keluar dari bagian atas kepala semut), yang membantunya mengenali semut-semut asing melalui 'bau koloni' yang mereka miliki.. Jika semut tersebut ternyata asing, maka kami tidak akan mengizinkannya memasuki rumah kami. Bahkan terkadang kami harus menggunakan kekuatan untuk memaksa mereka pergi.

Ia juga sangat rajin bekerja.


Semut "berbicara" satu sama lain dengan cara saling menyentuh

Semut :Umar, pertama-tama aku hendak mengatakan kepadamu bahwa kami menyebut keluarga kami sebagai 'koloni'. Dengan kata lain, kami hidup dalam masyarakat yang disebut koloni. Seekor semut dapat dengan mudah mengatakan apakah seekor semut lain termasuk anggota koloninya atau bukan. Ia melakukannya dengan cara menyentuh tubuh semut lain tersebut dengan antenanya (batang kecil tipis yang menjulur keluar dari bagian atas kepala semut), yang membantunya mengenali semut-semut asing melalui 'bau koloni' yang mereka miliki.. Jika semut tersebut ternyata asing, maka kami tidak akan mengizinkannya memasuki rumah kami. Bahkan terkadang kami harus menggunakan kekuatan untuk memaksa mereka pergi.

Semut tidak menghendaki makhluk atau semut asing masuk ke dalam sarangnya, sebab ini akan mengancam keamanan mereka. Mereka tak segan bertempur untuk melindungi sarang dan teman-teman mereka.

Umar kagum setelah mendengarkan tentang sistim keamanan mereka yang sempurna dan bertanya-tanya bagaimana mungkin binatang-binatang asing yang mencoba memasuki sarang tersebut akan berani melakukannya. Ketika Umar menyampaikan apa yang diikirkannya ini kepada temannya, ia tersenyum kepada Umar dan mengatakan bahwa masih banyak hal lain yang akan membuat Umar takjub.

Kemudian semut berkata: "Sekarang akan kujelaskan kepadamu tentang bagian dalam sarang kami yang kau sangat ingin ketahui. Koloni kami terdiri atas ratu semut, semut pejantan, semut prajurit, dan semut pekerja."


.

.
Semut, pekerja keras tulen yang sedang melaksanakan tugas mereka.

Ratu semut dan semut pejantan menjaga kelestarian jenis kami. Ratu semut berukuran lebih besar dari yang lain. Tugas para semut pejantan adalah menjadikan sang ratu melahirkan bayi-bayi semut baru. Para prajurit bertanggung jawab melindungi koloni kami, berburu, dan menemukan tempat-tempat baru untuk membangun sarang. Kelompok terakhir terdiri dari semut-semut pekerja. Seluruh semut pekerja adalah semut betina yang mandul. Dengan kata lain, mereka tidak dapat melahirkan bayi-bayi semut. Mereka menjaga ratu semut serta bayi-bayinya, dan membersihkan serta memberi makan mereka. Selain itu, mereka juga melakukan pekerjaan-pekerjaan lain di dalam koloni. Mereka membangun gang-gang baru di dalam sarang, mencari makanan, dan membersihkan sarang. Di antara para semut pekerja dan prajurit juga terjadi pembagian lagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil. Di antara mereka terdapat kelompok peternak, kelompok pembangun sarang dan kelompok pencari makanan. Sertiap kelompok mempunyai pekerjaan yang berbeda. Ketika satu kelompok bertempur melawan musuh atau berburu, satu kelompok yang lain membangun sarang, dan yang lain lagi bertanggung jawab dalam kebersihan dan perbaikan sarang."

Saat teman Umar yang mungil menjelaskan semua hal ini, ia mendengarkannya dengan terheran-heran dan kemudian bertanya kepadanya: "Apakah engkau tidak pernah merasa bosan dengan menunggu di pintu masuk sarang sepanjang waktu? Apa tugasmu di dalam sarang?"

Semut menjawab: "Saya juga seorang pekerja, dan tugas saya di sini sebagai penjaga pintu masuk. Seperti yang kau lihat, kepalaku cukup besar untuk menutup lubang pintu masuk sarang. Saya sangat bersyukur karena memiliki kemampuan ini, dan saya melaksanakan kewajiban saya dengan senang hati. Saya tak pernah merasa bosan; bahkan sebaliknya, saya merasa sangat bahagia karena dapat melindungi teman-teman saya dari ancaman bahaya."

Dari apa yang telah disampaikan temannya yang mungil, Umar dapat dengan mudah memahami bahwa pekerjaan dalam sarang secara sempurna terbagi di antara para semut. Telah jelas bahwa kehidupan semut sangatlah teratur rapi dan seluruh semut tidak mementingkan dirinya sendiri. Kemudian Umar bertanya apakah mereka saling berkelahi di antara mereka karena sebagian merasa lebih baik atau lebih kuat dari yang lain. Teman Umar menjawab bahwa hal seperti itu tidak pernah terjadi dan menambahkan:

"Kami adalah keluarga besar, Umar. Tidak ada rasa cemburu, persaingan atau ambisi di antara kami. Kami selalu saling tolong-menolong dan melakukan yang terbaik untuk koloni kami. Segala sesuatu kami kerjakan dalam koloni dengan pengorbanan diri kami. Setiap semut senantiasa memikirkan kebaikan teman-temannya terlebih dahulu, baru kemudian dirinya sendiri. Contohnya begini: Ketika persediaan makanan dalam koloni berkurang, para semut pekerja segera merubah dirinya menjadi semut 'pemberi makan', dan mulai memberi makan semut-semut lainnya dengan makanan yang ada dalam perut mereka yang berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan. Ketika tersedia makanan yang cukup dalam koloni, mereka akan berubah kembali menjadi semut pekerja.

Saya seringkali mendengar orang-orang mengatakan bahwa terjadi persaingan di antara makhluk hidup di alam. Jangan pernah percaya pada apa yang mereka katakan. Kami tahu benar bahwa kami harus saling bekerja sama dan tolong-menolong agar dapat hidup dengan baik."

Umar mengatakan bahwa apa yang semut katakan tentang dirinya sendiri dan koloninya adalah contoh yang sangat bagus dalam hal ini. Umar merasa sangat bahagia setelah tahu bahwa Allah menciptakan semut yang sangat tidak mementingkan diri sendiri, penolong dan penuh perhatian terhadap teman-temannya. Setelah mengatakan hal ini pada semut, Umar berniat untuk setidaknya menjadi orang yang senantiasa memikirkan kebaikan orang lain sebagaimana para semut, dan menjadi orang baik yang dicintai Allah.

Waktu masuk sekolah sudah dekat dan Umar sudah harus berada di sekolah. Umar berkata kepada temannya bahwa ia harus pergi, namun ia akan menjumpainya lagi besok.

Keesokan harinya, Umar datang lagi ke tempat yang sama dan menunggu teman mungilnya. Setelah beberapa menit, si semut pun muncul. Umar berkata kepadanya bahwa ia sudah tidak sabar menunggu sepanjang malam untuk bertemu dengannya lagi. Lalu Umar mengingatkan tentang janji temannya untuk bercerita tentang bagian dalam sarang semut. Maka mulailah sang semut bercerita tentang rumahnya:

Meskipun kami adalah binatang yang mungil, sarang kami berukuran sangat besar, seperti halnya markas sebuah angkatan bersenjata yang besar. Jika engkau adalah seekor semut asing, kau tidak akan pernah dapat memasukinya. Sebab, sebagaimana telah kau ketahui, terdapat para penjaga seperti saya di pintu masuk.

Di bagian dalam sarang, terdapat pekerjaan yang berlangsung dengan sangat teratur rapi dan tanpa henti. Ribuan, bahkan jutaan semut prajurit dan semut pekerja melaksanakan pekerjaan mereka dengan cara yang sangat tertata rapi. Bangunan sarang kami sangat sesuai untuk pekerjaan dalam ruangan. Terdapat ruangan-ruangan khusus untuk setiap pekerjaan, dan ruangan-ruangan ini didisain sedemikian rupa agar para semut prajurit dan pekerja seperti saya dapat bekerja dengan sangat mudah dan nyaman.


Pada bagian ini, kita melihat kota bawah tanah yang dibangun oleh semut. Hebatnya, kendatipun ukurannya yang kecil, mereka mampu membangun kota sebesar ini.

Selain itu, kami mempertimbangkan seluruh kebutuhan kami saat membangun sarang. Misalnya, sarang kami mempunyai lantai-lantai di bawah tanah yang hanya membolehkan masuknya sinar matahari dengan jumlah terbatas. Akan tetapi ada juga beberapa ruangan yang membutuhkan energi matahari. Kami membangun ruangan-ruangan seperti ini pada lantai paling atas, yang menerima sinar matahari pada sudut yang paling lebar. Dan juga, ada ruangan-ruangan yang harus senantiasa berhubungan satu sama lain. Kami membangun ruangan-ruangan ini berdekatan satu sama lain, sehingga semut-semut tersebut dapat dengan mudah bertemu satu dengan yang lain. Ruang penyimpanan makanan kami, tempat dimana kelebihan material disimpan, dibangun sebagai ruangan terpisah pada salah satu sisi sarang. Lumbung-lumbung tempat kami menyimpan makanan adalah tempat-tempat yang mudah dijangkau. Selain itu, ada pula ruangan besar yang terletak tepat di pusat sarang di mana kami berkumpul bersama pada waktu-waktu tertentu."

1.Sistem pertahanan udara
2.Rumah kaca
3.pintu masuk utama dan pintu masuk samping.
4.Bilik-bilik yang telah selesai dibuat
5.kuburan
6.Bilik penjaga
7.pelindung bagian luar
8. Bilik perawatan bayi
9. Tempat penyimpanan daging
10.Tempat penyimpanan biji-bijian
11.
Perawatan larva
12.Ruang musim dingin
13.Ruang pemanasan pusat
14.Ruang pengeraman
15. Ruang ratu semut.

Tidak ada keraguan bahwa semut tidak dapat merencanakan dan merancang bangunan beserta seluk-beluknya dengan kemampuan mereka sendiri. Mereka mendapatkan wahyu dari Allah sehingga mampu melakukan semua pekerjaan ini.

Rumah yang dibangun oleh semut untuk mereka sendiri terlihat hampir menyerupai sebuah istana bagi mereka.

Ketika Umar mendengar semua itu, ia bertanya kepada teman mungilnya: "Apakah kamu benar-benar melakukan seluruh pekerjaan ini? Aku tidak tahu bahwa semut dapat melakukan pekerjaan seperti para insinyur dan arsitek yang terampil. Jika manusia hendak membangun bangunan sempurna semacam itu, mereka harus menghabiskan waktu bertahun-tahun di sekolah dan harus bekerja sangat keras. Apakah kalian juga mendapatkan pelatihan semacam itu? Ketika menjawab pertanyaan ini, si semut justru menceritakan kepadanya hal-hal yang lebih sulit diterima akal tentang teman-temannya:

"Tidak, Umar. Semua kami memiliki berbagai kemampuan ini dalam diri kami. Hal ini tidak pernah diajarkan kepada kami, tetapi kami tahu pasti apa yang harus kami lakukan, dan kapan. Ini belum seberapa. Apa yang akan aku ceritakan kepadamu selanjutnya sungguh akan membuatmu lebih terkejut lagi.

Seperti yang telah kukatakan sebelumnya, sarang kami sangatlah besar dibandingkan dengan ukuran tubuh kami. Meskipun demikian, sarang ini memiliki kehangatan yang merata. Di dalam sarang kami terdapat sistem pemanasan pusat yang sangat canggih. Dengan cara ini, suhu menjadi tidak berubah sepanjang hari. Agar hal ini terjadi, kami menutupi permukaan bagian luar sarang kami dengan bahan yang dapat mencegah panas agar tidak masuk ke dalam. Dengan demikian, kami mencegah masuknya udara dingin ke dalam sarang selama musim dingin, dan menjaga udara panas agar tetap di luar dan tidak masuk ke dalam sarang selama musim panas. Begitulah cara bagaimana kami selalu menjaga agar suhu di dalam tetap tidak berubah."

Sungguh, jika Umar tidak pernah berjumpa dengan teman kecilnya, ia akan sulit mempercayai bahwa semut dapat melakukan semua pekerjaan ini. Umar berkata kepada si semut: "Sebelum engkau bercerita kepadaku tentang semua ini, jika seseorang datang dan berkata padaku tentang seluk-beluk sarang kalian dan bertanya siapakah yang dapat membangun sarang seperti itu, aku akan menjawab dengan jawaban yang sangat berbeda. Aku akan mengatakan bahwa sarang seperti itu hanya dapat dibangun dengan menggunakan peralatan yang sangat baik dan kerja keras dari orang-orang yang sangat terampil. Jika seseorang mengatakan kepadaku bahwa bangunan ini tidak dibangun oleh orang-orang yang berpendidikan akan tetapi oleh semut, maka kukatakan sesungguhnya bahwa aku tidak akan pernah mempercayainya."

Saat temannya yang mungil, si semut, berbicara dengan Umar, beragam pikiran melintas dalam benaknya. Umar berpikir bahwa semut lebih terampil daripada manusia, dan ia kini melihat hewan-hewan tersebut dengan pandangan yang berbeda dari sebelumnya. Umar mengerti bahwa semut diciptakan oleh Allah, dan ilham atau wahyu Allah yang diberikan kepada mereka setiap saat inilah yang menjadikan mereka berperilaku demikian. Kalau tidak, mereka tidak akan pernah mampu melakukan semua ini dengan sangat baik.

Di saat semua pikiran ini terbayang dalam benak Umar, teman kecilnya terus berbicara. Di saat ia melanjutkan ceritanya, Umar pun semakin tertarik saja, dan ingin menanyakan segala sesuatu yang muncul dalam pikirannya. Ia langsung saja melontarkan pertanyaan pertama yang muncul di benaknya. Ia telah diberitahu sebelumnya bahwa semut melakukan pekerjaan sebagaimana petani, lalu ia pun meminta penjelasan kepada semut bagaimana mereka melakukannya. Bagaimana seekor semut yang sedemikian kecil bercocok tanam pada lahan tanpa menggunakan satu peralatan pun, padahal seorang manusia pun akan sulit melakukannya?

Semut berkata: "Kuceritakan kepadamu satu hal lagi tentang kami. Setelah itu, akan lebih mudah untuk menjawab pertanyaanmu. Walaupun kami tampak sangat mirip, kami terbagi menjadi banyak kelompok yang berbeda berdasarkan cara hidup dan penampakan fisik kami. Ada sekitar 8.800 jenis semut yang berbeda. Semua jenis tersebut mempunyai ciri-ciri yang berbeda. Semut petani adalah salah satu di antara jenis yang beragam ini. Kini, akan kuceritakan kepadamu tentang para semut yang hidup dengan bertani. Mereka disebut "Atta", yaitu semut yang memotong daun.


..

Atta memotong dedaunan dengan terampil dan sangat berhati-hati

Ciri yang menonjol pada "Atta" adalah kebiasaan mereka membawa potongan dedaunan yang mereka potong di atas kepala mereka. Untuk memudahkan pekerjaan ini, pertama-tama mereka membuat dan meratakan jalan setapak agar mereka dapat dengan mudah melaluinya. Jalan yang mereka lalui menuju sarang, sambil membawa potongan daun, terlihat seperti jalan raya kecil. Semut berjalan perlahan sepanjang jalur ini, mengumpulkan semua ranting-ranting, kerikil-kerikil kecil, rumput dan tumbuhan liar pada permukaan tanah, dan memindahkan mereka. Dengan cara ini, mereka membersihkan jalan setapak yang akan mereka gunakan sendiri.

Setelah kerja keras yang panjang, jalan raya tersebut menjadi lurus dan rata seakan-akan telah diratakan dengan suatu peralatan khusus. Atta berjalan menuju sarang mereka dengan melewati jalur ini, sambil bersembunyi di bawah potongan daun besar yang mereka bawa dengan rahang mereka yang mengapit kuat.

Umar: Kau mengatakan mereka bersembunyi di bawah dedaunan? Mengapa Atta merasa perlu bersembunyi di bawah dedaunan?

Semut: Atta terkadang harus berhati-hati, Umar. Misalnya, semut Atta pekerja yang berukuran sedang menghabiskan waktunya hampir sepanjang hari jauh di luar sarangnya dan membawa dedaunan. Sulit bagi mereka untuk melindungi diri mereka sendiri saat mereka melakukan hal itu, sebab mereka membawa dedaunan menggunakan rahang mereka yang biasanya digunakan untuk mempertahankan diri.

1. Semut memotong-motong dedaunan yang mereka bawa ke sarang menjadi potongan kecil-kecil

2.Semut mengunyah potongan-potongan tersebut menjadi bubur.

3.Mereka meletakkan bubur ini di atas alas dedaunan kering di dalam bilik baru

4.Mereka menempatkan potongan-potongan kecil jamur yang mereka ambil dari bilik lain di atas bubur ini.

5.Sekelompok semut membersihkan kebun dan membuang benda-benda yang tak berguna


No comments:

Post a Comment

Dibuat khusus anank-anak tercinta untuk lebih mengenal Allah semenjak dini
Semoga bermanfaat untuk kita semua